Nepotisme dalam tubuh Partai Demokrat
,Slogan anti KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) ternyata tidak sepenuhnya berhasil diwujudkan oleh Partai Politik di Indonesia, terutama Partai Demokrat (PD).
Tentu kita masih mengingat sentilan yang dikeluarkan oleh salah satu fungsionaris Partai Demokrat, Ruhut Sitompul pada acara JLC (Jakarta Lawyer Club) di salah satu stasiun televisi swasta di tanah air. Pada kesempatan itu Ruhut menyindir Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin.
Dia mengatakan bahwa akhir-akhir ini budaya nepotisme sudah semakin mengakar di tubuh partai. Hal ini sebenarnya sudah tampak jelas dengan lompatan karir yang sangat menonjol pada beberapa "anak" fungsionaris Partai yang secara tiba-tiba telah menduduki jabatan strategis di partai. Berikut dapat kita lihat:
1. Edy Baskoro Yudhoyono (Ibas)
Sekarang ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Kalau kita boleh jujur, siapakah yang yakin dengan kemampuan Ibas dalam panggung politik jika tanpa bantuan bapaknya yang juga sebagai Ketua Dewan pembina Partai yang sekaligus juga sebagai Presiden yang berkuasa saat ini. Mungkin SBY terlalu berambisi untuk meniru klan Bush di Amerika Serikat, klan Gandhi di India atau Klan Bhuto di Pakistan.
2. Didi Irawadi Syamsuddin (Anak dari Amir Syamsuddin)
Sekarang menjabat sebagai Ketua Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum Partai Demokrat. Pertanyaannya apakah mungkin Didi Irawadi dapat membantu partai dalam pemberantasan korupsi jika kehadirannyapun banyak dibantu oleh sang ayah?.
Sebelumnya, Nazaruddin menuding Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, menyalahgunakan posisinya di Demokrat untuk melobi hakim. “Dia (Amir) lebih-lebih dari seorang koruptor. Semua kliennya adalah koruptor BLBI, dan Pak Amir selalu melobi Hakim Agung untuk kepentingan kliennya dengan membawa-bawa nama Demokrat,” kata Nazaruddin.
3. Choel Mallarangeng (Adik dari Andy M Mallarangeng)
Nazaruddin juga menuding adik Andi, Choel Mallarangeng, kerap bermain di proyek kementerian yang dipimpin kakaknya. Andi dan Choel telah menjawab tudingan Nazaruddin itu. “Adik saya urusannya Pilkada. Bagi saya, tuduhan semacam itu sangat mengada-ada,” kata Andi. Tetapi siapa yang percaya?.
4. Ani Yudhoyono (Ibu Negara)
Pada pukul 15.00 sore nanti, Presiden SBY akan menyematkan penghargaan bintang jasa kepada 30 tokoh. Salah satunya adalah Ibu Negara alias istri SBY sendiri, Ani Yudhoyono. Tetapi, pemberian bintang jasa kepada Ani ini dipertanyakan DPR karena prestasi yang ditorehkan Ani dinilai sangat minim.
0 Response to "Nepotisme dalam tubuh Partai Demokrat"
Post a Comment